[Andre Rahmatullah, Wartawan Freelance]
SYEIKH Ali Sholeh Ali Al-Makky menekan kepada umat islam untuk melakukan berbagai kebaikan di bulan ramadhan ini, salah satunnya mencintai anak yatim.
Dalam paparannya, ia menceritakan di masa Nabi shallallahu alaihi wasallam ada seorang laki-laki yang memiliki kebun kurma dan juga mempunyai tetangga seorang anak kecil dan yatim. Dan anak yatim ini mempunyai kebun kurma, suatu ketika anak kecil yatim ini berbeda pendapat dan berselisih, siapakah pemilik kebun ini, apakah si anak yatim atau si laki-laki.
Maka anak yatim mendatangi Rasul dan bercerita, kemudian Rasul menyampaikan;”Pohon ini bukan milik si yatim tapi milik si laki-laki.” Setelah usai bercerita sama anak yatim, Rasul mendatangi dan menyampaikan kepada si laki-laki untuk meninggalkan pohon itu untuk si yatim dan memberikannya, tetapi laki laki itu menolaknya.
“Kemudian Sang Nabi mengatakan; berikannlah pohon kurma itu dan kemudian kamu akan diberi yg baik nanti di surga nanti. Tetapi laki-laki itu marah karna si anak yatim itu mengaduh ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” terangnya pada acara buka puasa bersama 600 anak yatim-dhuafa di lantai 1 Masjid Baitrrozaq, Surabaya, Jum’at (18/06/2016) kemarin.
Di waktu bincangan bersama si yatim dan si laki laki, lanjut cerita Syaikh Ali asal Mekkah ini, Abu Darda mendengarkan cerita pemberihan dan janji Allah di surga yang di tolak si laki laki tersebut. Kemudia Abu Darda menjumpai Rasul dan berkata; “Wahai rasul kalau kebun ini kubeli dan ku berikan anak yatim, apakah aku aku akan mendapatkan kebun di surga kelak”, Rasul Menjawab;” Iya saudaraku”. Kemudian Abu Dardah menyusul orang yang laki-laki yang sedang marah itu.
Abu Dardah berkata; “Wahai laki laki, apakah kamu akan menjual satu pohon ini, apakah kamu akan menjual satu pohon ini untuk si kecil anak yatim, aku akan berikan 600 pohon kurma aku masih yang baik untukmu.”
Si Laki-laki menjawab; “Aku tidak mau, aku tidak mau, tinggalkan aku.”
Dan kemudian laki-laki itu berkenan menjual pohon kurmanya. Kemudian Abu Dahdah sangat gembira atas kesepakatan si laki-laki itu untuk menjualnya dengan ganti 600 pohon kurma miliknya.
Lalu Abu Dardah, lanjut Syaikh Ali, bilang ke Rasul akan telah beli dan memberi pohon ini untuk si yatim, mengapa kemudian abu dahdah mau menenukar 600 pohon kurmanya dengan 1 pohon kurma ke dengan 1 pohon kurma, karna abu dahdah mengingan balasan di surga yang di janjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Syaikh Ali Sholeh mengambil intisari dari kisah ini agar kita bisa berbuat baik dimanapun dan kapanpun. Allah pun memerintakan kita untuk melakukan kebaikan dan ia menyampaikan kepada pengurus anak-anak yatim dan dhuafa atas kebaikan membina dan merawat anal yatim-dhuafa.
“Kamu sekalian akan mendapakatkan pahala yang agung akan diberikan Allah pahala sebesar-besarnya. Serta untuk adek-adek para yatim perlu disadari bahwa kamu mendapatkan nikmat besar dari Allah, menedapatkan nikmat iman dan islam,” ucap lelaki yang sudah 2 kali singgah di Masjid Baiturrozaq ini. [Andre Rahmatullah, Wartawan Freelance]
0 komentar:
Posting Komentar